Kajian Untuk Data Mas Dwi Hananto
>> 23.5.08
1. Ketinggian Gedung maksimal 20 meter (itupun barangkali hanya miliknya Wasis aja)
2. Ketinggian pohon maksimal 50 meter
3. Sebelah timur kecamatan ada bukit stinggi antara 200 - 300 meter (dari ground kecamatan atau di atas permukaan laut sy blm tau. Perlu pake GPS)
Dari data di atas secara teknis dapat saya analisa sebagai berikut.
Untuk membangun infrastruktur dunia maya diperlukan adanya LOS (Length Of Sight), karena frekuensi yang digunakan termasuk frekuensi tinggi sehingga data tidak dapat dipantulkan. Dengan adanya LOS maka komunikasi P2P (Point to Point) membentuk Fresnel Zone. Komunikasi data dapat berjalan apabila faktor clearen terpenuhi minimal 60 %.
Berdasar informasi dari Mas Dwi Hananto, ada beberapa titik yang dapat berkomunikasi langsung NOC (Network Operation Center) jika di kecamatan adalah SMK Muhammadiyah, MAN Gani Tirtoasri Cangkring Tmy, SMA Kanisius Tmy, SMP N 1 Tmy, SMP Kanisius Tmy, SMP Sultan Agung Tmy, SMK Sultan Agung Tmy, MTs Almuayat Gunungan, dan SMP Pancasila Tanjungsari. (Itu kalo data sekolahan SMP - SLTA) d
Untuk kantor lain dapat menyesuaikan. Sementara untuk SMP N 2 saya belum lihat topologinya, apakah bisa melihat tower Kec. Tmy atao tidak, karena saya belum pernah ke Hargosari. Sementara untuk SMP PGRI 16 Tirtomoyo dan MA di Sidorejo saya yakin musti pake repeater, karena terhalang oleh bukit di timur kecamatan, sehingga sinyal akan terhalang.
Saya tidak mendapatkan informasi apakah sudah ada sinyal wifi yang sudah ada, ini hubungannya dengan interferensi. Tapi saya yakin di Tmy masih banyak chanel yang kosong. Untuk menangani service masing-masing titik, terutama di sebelah barat dan selatan Tmy, untuk sementara bisa memakai Antenna sectoral 120 derajat dengan 20 dBi. Saya yakin SMP Pancasila yang distance nya 7.1 km itu kalo arah sinyal gak sampai, bisa mengcapture sinyal dari NOC. Kemudian masing-masing client (masing-masing sekolah) bisa menangkap dengan grid 19 dBi. Untuk koneksi yang lebih baik saya kira Mikrotik sudah dilengkapi dengan router, jadi tidak perlu membangun router dari komputer tersendiri, tapi dari sisi price lebih mahal tentunya. Bisa jadi interface tetap memakai arsitektur IEEE 802.11 b/g.
Yang menjadi PR kita bersama sebenarnya Link International nya, karena kalo pake VSAT (jalur atas) pasti cost mahal, tapi untuk provider service lom sampai ke Tmy. Mungkin mas Sulihno ada akses ke PSN, setahu saya dulu banyak sekali Warnet yang didirikan oleh Pasific Satelit Nusantara dengan nama Binanet. Waktu Wonogiri belum ada provider masuk, Binanet bisa masuk ke semua daerah. Kalo memang terjangkau secara teknis Tirtomoyo dapat masuk melalui jalur itu. Terima kasih